
“Perkembangan Dunia Pendidikan Masa Kini; tugas 2”
Perkembangan teknologi komputer saat ini sangat pesat. Saat ini, komputer menjadi sangat murah dan mudah digunakan, dan mudah dioperasikan. Internet yang merupakan kombinasi antara teknologi komputasi menjadi tulang punggung infrastruktur informasi global. Internet sebagai tulang punggung infrastruktur informasi global, sekarang ini mulai berpengaruh kepada kehidupan akademik maupun sosial kita. Internet menjadi sumber utama informasi, komunikasi, bisnis, dan bahkan menjadi kendaraan politik para politisi. Dengan adanya internet, segalanya menjadi mudah. Teknologi ini juga membuat manusia dapat saling berinteraksi secara kontiniu di mana saja dan kapan saja.
A. Sejarah Ubiquitous Computing
Istilah ubiquitous computing dikenalkan pertama kali oleh Mark Weiser, sehingga dia mendapat julukan sebagai bapak dari ubi-c. Dalam ubi-c, proses komputasi sudah menyatu dengan objek yang ada di sekitar kita. Misalnya, ubi-house, maka objek-objek seperti meja, kursi, dinding, pintu memiliki sensor yang bisa bekerja secara independen dan kemudian memberi informasi kepada kita sebagai pengguna.
Menurut Weiser, ubiquitous computing memungkinkan pemakaian beratus-ratus device (alat) komputasi wireless per orang per kantor dalam semua skala. Kemudian komputer menjadi semakin embedded (tertanam dalam suatu alat), semakin pas dan enak, serta semakin natural. Sehingga, kita menggunakannya tanpa harus memikirkan dan tanpa menyadarinya. Tujuan utamanya adalah activate the world, mengaktifkan segala yang ada di sekitar kita. Hal itu membutuhkan inovasi-inovasi baru di bidang: user interface, networks, wireless, displays dan masih banyak lagi. Kalau seandainya ditambahkan satu teknologi yaitu networking kepada semua peralatan yang ada di dunia ini, maka kita dapat mengkomunikasikan antar alat tersebut dan mengotomatisasi semuanya. Sehingga, jadilah ubiquitous computing.
Hal ini jika dihubungkan dengan e-learning. Dapat di ambil manfaat yang sangat baik. Sistem pendidikan yang semula berbasis tradisional dengan mengandalkan tatap muka, beralih menjadi sistem pendidikan yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. E-learning hadir dan mengantisipasi hal ini. Proses belajar mengajar tidak dibatasi lagi oleh ruang dan waktu sehingga hubungan antara peserta didik dan pengajar bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja.
B. E-learning
Huruf e pada e-learning berarti elektronik yang kerap dikaitkan dengan virtual (maya) dan distance (jarak). Sedangkan kata learning diartikan dengan belajar. Jadi, e-learning berarti pembelajaran dengan menggunakan media atau jasa bantuan perangkat elektronik. Salah satu jasa yang digunakan adalah perangkat komputer.
Dengan adanya ubiquitous computing, pembelajaran menggunakan e-learning akan menjadi lebih baik, memungkinkan tersampaikannya bahan ajar kepada peserta didik dapat dilakukan kapan saja, di mana saja, melalui jalur mana saja dan dengan kecepatan akses apapun. Proses pembelajaran berlangsung efisien dan efektif.
Ruang dan tempat serta waktu tidak lagi menjadi hambatan. Seseorang dapat belajar melalui interaksinya dengan sumber belajar yang telah dikemas secara elektronik dan siap diakses melalui internet, tidak hanya di ruangan kelas atau sekolah, namun bisa dilakukan di rumah atau tempat lain. Kesempatan belajar benar-benar terbuka lebar bagi siapa saja yang menbutuhkannya.
Peserta didik belajar dengan mandiri untuk menggali ilmu pengetahuan melalui internet dan media teknologi informasi lainnya. Kemandirian peserta didik akan meningkat, karena setiap peserta didik dituntut untuk mempelajari dan mengembangkan materi secara mandiri. Peserta didik belajar sesuai dengan kemampuannya sendiri, sehingga akan meningkatkan rasa percaya dirinya. Selain, terciptanya kemandirian, ada juga kerja sama dalam komunitas on-line. Sehingga, memudahkan berlangsungnya proses transfer informasi dan komunikasi. Ini membuat setiap elemen tidak akan kekurangan sumber atau bahan belajar.
Terima kasih
Rezki Wulandari Purba
25 Februari 2010, 13.49
Referensi
Santrock, John W. (2004). Educational Psychology, 2nd Edition. New York: McGraw-Hill Company, Inc.
Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi dan Informasi. Bandung: Alfabeta
Wulan, blogmu semakin cheerfull :) dan uraian di tugas individu 2 mu bagus.
BalasHapusTerima kasih.
wass,
di