

“Gara-gara Hobi Baca Komik, Hobi juga Baca Buku Pelajaran; Tugas 1”
A. Masalah ??? Oh, No…
Salah satu masalah yang timbul di dalam diri saya adalah ketika duduk di bangku SMA, yaitu saya mengalami kesulitan dalam hal pemahaman pelajaran. Hal ini terjadi karena bertambahnya mata pelajaran yang harus diambil. Kekhawatiran ini bertambah dengan munculnya mata pelajaran yang sebelumnya tidak ada di SLTP. Sedangkan, saya kurang suka dalam hal membaca. Apalagi, buku yang dibaca adalah buku yang formal yang terdiri dari kata-kata ilmiah yang wajib dihapal pula. Huh… It’s how terrible.
Selain tidak suka membaca buku pelajaran, saya juga mengalami kesulitan dalam hal mengingat. Kesulitan semakin bertambah ketika saya membaca buku-buku pelajaran yang bermayoritaskan tulisan-tulisan. Kemudian, sebagai seorang siswa yang tidak ingin terus-menerus berada di jurang kegelapan yang dalam, secepat mungkin saya harus menemukan jalan keluar menuju cahaya yang penuh terang-benderang. Dan pada akhirnya saya mendapatkan suatu cara yang bisa membuat semua ini dengan baik dan benar. Dimulai dengan motivasi yang tinggi dan kegigihan yang besar, saya mendapatkan suatu cara yang berasal dari hobi.
B. Jalan Penyelesaian Masalah
Salah satu hobi saya adalah membaca, tetapi bukan membaca buku pelajaran, melainkan buku komik. Saya adalah pengagum dari manga Jepang. Tapi, orangtua saya sangat marah jika melihat saya membaca buku komik.
Tapi, karena saya kos pada waktu SMA, orangtua saya tidak akan mengetahui kalau saya membaca buku komik. Keduanya hanya mengingatkan saja, kalau saya tidak diperbolehkan memegang komik apalagi memiliki niat untuk membaca komik. Ini adalah salah keuntungan dari kos. Tetapi, saya harus berbohong kepada orangtua saya. Tapi, berbohong untuk kebaikan tidak disalahkan kan??? Asalkan masih berada dalam norma-norma yang ada. Dan itulah yang saya pikirkan. Ini hanya sebuah proses pemecahan problem dan semua hal yang diakibatkan olehnya (konsekuensi) harus saya ambil dan bertanggung jawab.
Pertama-tama, saya mulai menganggap bahwa semua buku pelajaran yang berisikan teks ilmiah adalah buku komik. Berusaha menciptakan suasana riang dan senang ketika membaca buku pelajaran, sama halnya dengan membaca komik. Tapi, apa yang terjadi ??? Rasa senang ini berubah menjadi rasa bosan ketika terus berada di depan buku pelajaran. Huh, memang benar yang dikatakan orang, bahwa : “selesainya suatu masalah adalah jalan timbulnya suatu masalah baru.”
Tapi, hal ini tidak saya jadikan sebuah tantangan yang tidak mempunyai jalan keluarnya. Saya menemukan cara baru menyelesaikan masalah ini. Saya putuskan bahwa setiap 15 menit membaca, saya akan gantikan dengan membaca komik. Begitu seterusnya, 15 menit membaca buku pelajaran dan 15 menit membaca komik. Hal ini saya lakukan untuk menghilangkan rasa bosan itu sendiri. Dengan adanya selingan seperti itu, saya akan semakin senang membaca buku pelajaran.
Hal ini berlanjut hingga saya menemukan kembali suatu masalah yang baru.
C. Masalah Baru
Alhamdulilah. Saya lulus di fakultas Psikologi USU. Senang rasanya bisa masuk ke dalam keluarga USU. Rasa bangga juga ada di dalamnya. Inilah cita-cita saya. Dulu, ketika duduk di bangku SMA, saya ingin cepat-cepat lulus dan kuliah di salah satu universitas terkenal. Tapi, apa yang terjadi ??? Semuanya kembali seperti dulu kala. Masalah buku-buku kembali menyapa, malah sekarang hampir semuanya seperti itu. Tapi, saya tidak akan berhenti sampai di situ saja.
Pemecahan masalah dengan komik selalu saya lakukan. Saya juga telah menemukan cara yang baru yang dapat memperlancar pemahaman saya dengan buku-buku teks. Yaitu, dengan menerapkan sistem “satu jam membaca satu jam menonton”. Yah, ini adalah cara terjitu yang saya temukan. Jika tidak mood menonton, saya akan menggantinya dengan bermain game di laptop. Akhirnya, semua masalah yang berhubungan dengan buku-buku teks selesai, sampai masalah baru kembali muncul. Dan saya tidak akan pernah menyerah untuk mencari jalan penyelesaiannya.
Terima kasih.
Rezki Wulandari Purba
23 Februari 2010, 07.34
(diperbaiki)
Referensi
Santrock, John W. (2004). Educational Psychology, 2nd Edition.
Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi dan Informasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar