Tugas Individu 3

DIARYKU

Dear diary,

Syukur alhamdulilah,

karena saat ini aku masih bisa duduk dan menulis diary. Aku masih bisa melihat kegagahan matahari serta merasakan nikmat panas yang dikeluarkannya, melihat hijaunya rumput yang bergoyang diterpa angin, melihat indahnya bunga yang bermekar di sana, mendengar kicauan burung di pagi hari, menunggu pohon yang akan berbuah, mendengar deru mobil di luar, melihat indahnya bulan dan bintang kejora menghiasi dunia di malam hari, menonton spongebob di televisi, minum es krim kesukaanku, browsing dan bertukar sapa dengan temen-temen… ups!!! Tapi apakah mereka masih mau berteman denganku, diary???

Diary, sudah hampir seminggu aku berada di sini…memang, aku masih bisa bernapas tapi jujur diary, udara di sini menyeramkan. Aku benar-benar takut. Selama seminggu ini juga diary adalah teman dekatku. Terima kasih karena engkau telah bersedia menjadi tempat dimana aku bisa mengeluarkan keluh kesahku. Aku hanya berharap semua ini adalah jalan yang terbaik yang akan aku lalui. Semua ini aku lakukan karena dua orang yang sangat… aku sayangi. Aku tahu mereka sudah lelah dengan semua ini tapi mereka tidak pernah menyerah. Dan karena itulah diary, aku juga tidak akan pernah menyerah.

Aku tahu, setiap malam mereka selalu menangis melihat aku bisa tertidur, tapi aku tidak tahu sudah berapa banyak air mata yang mereka jatuhkan untuk aku. Aku benar-benar benci dengan keadaan itu… sangat benci. Makanya aku akan bertahan sampai nanti sampai aku masih bisa melihat senyuman kedua orang tuaku, mendengar ocehan yang sesekali mereka lakukan untukku, dan selalu tertawa kepadaku. Tapi, sampai kapan???

Oh, ya… aku belum bilang kalau aku terkena penyakit kanker otak stadium tiga. Yah, pasti setelah mendengarnya engkau akan merasa kasihan. Tapi, bagi aku untuk menulisnya saja aku sudah senang. Aku tidak akan takut seperti yang mereka katakan.

PLUKK.

“Tarha sayang, makan obat dulu ya,” kata mama seraya tersenyum dan memberikan empat macam obat yang putih-putih berukuran 2 cm. “Iya, ma.” jawabku sambil menerima obat dari mama. Mama tersenyum dan keluar dari ruangan.

SREKK

Diary, sampai sekarang saja mama tidak bisa melihat aku menelan obat-obat ini untuk masuk ke tubuh aku. Mereka sangat tahu ini semua sangat pahit… untuk tubuhku, hidupku, dan mungkin untuk hidup mereka.

>>Tarha, 100209.0837 (^-^)<<